Selasa, 31 Januari 2017

AFC Telford Musim 2018/2019 Bagian 1

AFC Telford Bagian 1 Musim 2018/2019


Selesai sudah perjalanan karir kepelatihanku bersama Persipur Purwodadi. Klub yang bermarkas di Stadion Krida Bhakti tersebut meninggalkan banyak cerita dalam karir kepelatihanku di Football Manager 2012. Aku bangga mampu mengangkat Persipur di puncak tertinggi sepakbola Indonesia dengan mempersembahkan empat trofi Indonesian Super League secara beruntun dari musim 2014/2015 sampai 2017/2018 dan tiga piala Liga (setara piala FA). Tak lupa juga selama empat kali juara liga, Persipur tidak pernah absen dari ajang bergengsi antar klub di Asia, yakni Champions League meskipun dalam ajang tertinggi sepakbola klub-klub Asia tersebut, Persipur belum menunjukkan prestasi yang bagus.

Salam perpisahan sudah saya umumkan ke publik Sepakbola Purwodadi. Kini saatnya dimulai petualangan baruku sebagai manajer sepakbola. Berbekal pengalaman kepelatihan dan prestasi yang aku capai dalam mengelola klub yang nothing to something, kini aku berkeinginan untuk memperluas kemampuan manajerial sepakbolaku dengan mencoba tantangan baru di Negara lain. Tujuan utamaku adalah benua Eropa. Ya.. kiblat sepakbola modern yang berisi Negara-negara besar dan hebat dalam sepakbola seperti Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, maupun Belanda. Saat ini, aku pun tertarik untuk mencoba petualangan di Negeri yang memiliki julukan Tiga Singa, negeri yang memiliki pengaruh besar di dunia, negeri yang memiliki spot-spot wisata indah dan menakjubkan dan tentu saja negeri yang dianggap pencipta sepakbola modern..ya, Negeri yang aku maksud adalah Inggris.
Inggris..mendengar namanya saja membuatku semakin termotivasi untuk bisa melanjutkan petualangan dan mendapatkan pengalaman di sana. Aku pun mulai membuka daftar klub-klub di Inggris yang membuka lowongan untuk manajer. Semoga saja ada klub-klub Inggris yang bersedia menjadikanku sebagai manajernya, tidak perlu klub-klub besar seperti Chelsea, Manchester United, Liverpool, maupun Arsenal. Klub-klub kecil dan berkompetisi di kasta-kasta bawah pun aku berminat. Alasanku lebih tertarik untuk memulai melatih klub-klub kecil yakni :
1.      Lebih realistis, jika ingin sukses pastinya tidak ujug-ujug kan..pasti dimulai dari proses paling bawah.
2.      Dapat mengetahui sistem sepakboola di Inggris dari akar-akarnya
3.      Tekanan yang didapat mungkin lebih ringan dibanding melatih klub-klub papan atas yang bermain di liga tertinggi Inggris.
4.      Aspek non teknis, seperti kenyamanan tinggal di kota-kota kecil di Inggris.

Setelah membuka lowongan pekerjaan manajer sepakbola di klub-klub Inggris, ternyata ada dua klub non-liga (Kasta kelima kebawah) yang membuka kesempatanku untuk berkarir di sana. Dua klub tersebut yakni AFC Telford dan Hayes&Yeading FC. Kedua klub ini akan bermain di Conference Premier League atau kasta kelimanya sepakbola Inggris. Aku pun meng-apply untuk keduanya. Beberapa hari kemudian, Koran-koran sepakbola di Indonesia memuat berita bahwa manajemen AFC Telford tertarik memakai jasaku untuk melatih klub yang bermarkas di kota Telford ini. Tentu hal ini menyenangkan bagiku karena ada klub Inggris yang tertarik memperbolehkanku mengaplikasikan ilmu kepelatihanku di klub mereka meskipun itu masih berupa pernyataan dari media.

Setelah mengetahui kabar itu pun, aku mulai mencari-cari informasi tentang AFC Telford, stadion yang mereka gunakan, hingga kota Telford itu sendiri karena pastinya otomatis aku akan menjadi permanent residence di negeri ratu Elizabeth tersebut jika aku akhirnya melatih AFC Telford.
Tiga hari kemudian pasca kemunculan berita yang menyatakan bahwa manajemen AFC Telford tertarik mendatangkanku, aku mendapat pesan di e-mailku mengatakan bahwa manajemen AFC Telford meminta diriku terbang ke Inggris guna interview! Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, akhirnya setelah urusan administrasi seperti visa dan passport beres, aku segera mengepak barang-barang untuk keperluanku tinggal di Inggris nanti. Singkat kata, aku menuju bandara Ahmad Yani Semarang untuk segera terbang menuju Inggris. Diri ini semakin termotivasi karena sedikit lagi impianku untuk dapat menjejalkan dan membuat karir manajer sepakbolaku di Inggris akan menjadi kenyataan.
Setelah melaui perjalanan udara yang melelahkan, akhirnya pesawat yang aku tumpangi tiba di bandara Internasional Heathrow (gambar), London. Wow… akhirnya mimpiku untuk menginjakkan kaki di benua Eropa menjadi kenyataaan. Dari bandara dan sudah menyelesaikan administrasi di bagian imigrasi aku pun dijemput oleh anggota manajemen AFC Telford. Mobil pun melaju dari ibukota London menuju kota kecil Telford. Pemandangan menakjubkan segera dapat dinikmati oleh kedua mataku, karena baru pertama kali datang di Inggris, aku melihat Inggris luar biasa, bangunan-bangunannya, gedung-gedungnya, dan kesibukan dalam bidang perdagangan membuatku kagum.


Setelah sekian lama perjalanan dan puas menikmati kota-kota yang dilewati, akhirnya mobil yang membawaku tiba di kota Telford, kota kecil yang secara administratif masuk dalam provinsi/region West Midlands di Inggris. Hmm..jadi di kota inilah nantinya aku akan hidup dan tinggal serta membaur dengan warga lokal apabila mencapai kata sepakat melatih AFC Telford untuk musim 2018/2019.
Begitu sampai di kantor AFC Telford, aku pun bertemu Lee Carter, pemilik AFC Telford. Setelah berbincang-bincang sebentar, kemudian beliau langsung to the point..yakni menawariku kontrak kerja sebagai manajer AFC Telford selama satu tahun untuk mengarungi Conference Premier League musim 2018/2019! Tanpa menunggu waktu terlalu lama dan aku pun berpikiran kesempatan tidak terulang dua kali, maka aku iya kan penawarannya.
Resmilah aku sebagai manajer anyar AFC Telford untuk musim 2018/2019. Petualangan baruku di Inggris baru saja dimulai…

1 komentar: